Ode to My Father (2014) 6.9

6.9
Trailer

Nonton Film Ode to My Father (2014) Streaming Movie Sub Indo

Nonton Ode to My Father Sub Indo – Proses pengambilan gambar Ode to My Father diawali pada tanggal 3 September sampai dengan 25 Desember 2013. Lokasi pengambilan di Busan, di tempat itu pula sutradara Yoon Je-kyoon sebelumnya pernah melakukan syuting untuk Miracle on 1st Street (2007) dan Busan (2009).

Rilis perdana film ini diselenggarakan di Korea Selatan tepatnya pada tanggal 17 Desember 2014 dan berhasil menduduki puncak box office. Film pemutaran tersebut berhasil mencapai raihan 1,5 juta penonton. Pencapaian itu diperoleh dalam waktu lima hari pertama dengan pendapatan atau laba kotor ₩ 1,5 miliar.

Film ini bertahan berada di peringkat pertama dalam lima minggu berturut-turut. Walaupun menghadapi persaingan dari berbagai film rilis baru. Ada catatan pada tanggal 13 Januari 2015, 10.001.709 penjualan tiket. Jadi berhasil menempati peringkat film negeri kesebelas, capaian 10 juta penerimaan dalam sejarah Korea Selatan.

Download Film Ode to My Father (2014) Streaming Movie Sub Indo

Nonton Ode to My Father Sub Indo – Di Amerika Utara, film ini pernah di Los Angeles pada tanggal 31 Desember 2014. Penayangan di luar Korea ini berhasil menarik lebih dari 6.000 penonton selang empat hari rilis. Penontonnya sebagian besar adalah menciptakan pertama Korea-Amerika, yang merupakan keturunan imigran. Mereka rata-rata telah berusia lima puluhan tahun atau lebih.

Catatan berhasil dirah kembali pada 9 Januari 2015. Keberhasilan ini meluas hingga ke 43 kota di Amerika Serikat dan Kanada. Kota-kota tersebut seperti New York City, Washington DC, Boston, Chicago Seattle, Vancouver dan Toronto ,.

Syair to My Father yang mengaku sebagai Film keren ini juga pernah diputar pada sesi Panorama Festival Film Internasional Berlin ke-65, tepatnya pada bulan Februari 2015. Di antara penonton tercatat 20 etnis Korea menciptakan pertama. Mereka adalah geberasi atau bagian dari yang mengalami peristiwa dalam film tersebut. Film ini tentu menuai beragam ulasan termasuk adanya kontroversi dugaan upaya untuk mengidealkan masa lalu di bawah kekuasaan rezim otoriter.