Hantu Jeruk Purut Reborn (2017)

Nonton Hantu Jeruk Purut Reborn (2017) Streaming Movie Sub Indo

hantu jeruk purut reborn – Adegan awal Hantu Jeruk Purut Reborn dibuka dengan bangkitnya si hantu jeruk perut dari kuburan dengan memakai pakaian pastur. Kemudian backsound pembukaan film bukan iringan musik yang menyeramkan, tapi dengan lantuan ayat suci alquran. Lumayan adem lah. Heheh

Hantu dan kematian adalah hal yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan nyata atau film. Sama halnya dengan film ini. Cerita film ini diawali dengan kematian ayah dari Jenny (Sheila Marcia) yang dimakamkan di pemakaman Jeruk Purut. Pada saat pemakaman, kekasih Jenny, Reno (Brayn McKenzie), tiba-tiba kebelet ingin buang air kecil. Farah (Aulia Savirah), sahabat Reno dan Jenny menyarankan untuk pipis di bawah pohon sekitar kuburan lantaran tak ada toilet di sekitar pemakaman. Karena tak ada pilihan lain dan sudah sangat kebelet, Reno akhirnya melakukan itu di salah satu pohon di area kuburan.

Setelah selesai pemakaman, hal-hal janggal dirasakan oleh mereka bertiga. Pertama Farah yang sedang mandi di bathtub tiba-tiba ditenggelamkan oleh sosok tangan hitam. Lalu, Reno yang diteror di jalan. Mobilnya tiba-tiba mogok. Kemudian, hantu tersebut datang ke rumah Jenny untuk menerornya. Keesokan harinya, mereka bertiga berkumpul di rumah Jenny dan menceritakan kejadian yang mereka alami. Tak lama kemudian, sang hantu tak berkepala itu muncul beberapa detik menampakkan diri di depan mereka.

Download Hantu Jeruk Purut Reborn (2017) Streaming Movie Sub Indo

hantu jeruk purut reborn – Mereka mencari tahu siapa hantu tak berkepala yang disebut hantu jeruk purut itu di mesin pencarian Google. Pencarian mendarat pada blog milik Airin (Angie Yulia). Isi tulisannya berisi tentang si hantu jeruk. Mendapatkan alamat rumah Airin, Reno, Jenni, dan Farah mendatangi rumah Airin untuk mencari informasi lebih lanjut. Bukannya disambut dengan baik oleh Airin, tapi mereka malah ditolak mentah-mentah. Dengan alasan Airin tak ingin membuka peristiwa yang sudah 10 tahun ia kubur dan tak ingin membukanya lagi. Airin mengusir mereka bertiga.
Tanpa Airin, mereka bertiga nekat datang ke pemakaman Jeruk Purut untuk mencari pohon yang dikencingi Reno. Namun sayangnya ia lupa tepatnya pohon mana yang ia kencingi. Nahas buat Farah, ia meninggal di salah satu rumah dekat pemakaman.

Pada saat Jenny melihat jasad Farah, ia melihat sebuah cincin di genggaman Farah. Cincin itu yang menjadi pangkal masalah dari kutukan hantu jeruk purut. Jadi, cincin itu milik buyut papa Jenny yang diberikan secara turun menurun dan berhubungan dengan kematian si hantu jeruk purut. Singkat cerita, ada seorang laki-laki menyukai seorang wanita pelayan pastur. Ia melamar wanita tersebut membawa sebuah cincin tapi si wanita menolak karena laki-laki tersebut sudah mempunyai istri. Laki-laki tersebut marah lalu memperkosa dan membunuh wanita tersubut juga sang pastur. Lalu laki-laki itu menyamar menjadi pastur palsu. Namun sayangnya ada yang melihatnya, kemudian ia dihukum penggal. Dan laki-laki itu adalah si hantu jeruk purut.

Cerita Hantu Jeruk Purut Reborn ringan dan masuk akal buat saya. Konfliknya sederhana, tak rumit dan tajam. Penampakan hantu tak terlalu berlebihan tapi lumayan menyeramkan. Barangkali itu karena iringan backsound bagus dan pas di hampir di setiap adegan. Akting pemainnya juga tak nampak berlebihan dan terlihat alami.
Dalam pengusiran si hantu, cerita ini tidak menggunakan hal-hal mistis yang tak masuk akal, namun dengan cara melantunkan ayat suci alquran dan dibantu oleh seorang Ustadz yang muncul dari awal sebagai penasehat kematian pada saat ayah Jenny meninggal.

Kata-kata sang Ustadz yang familiar didengar di kehidupan nyata mengenai kematian:
Semua yang ada di dunia ini fana. Semua yang bernyawa akan kembali pada-Nya.”
Rasul pernah berpesan: “Tetaplah ingat akan akhirat, supaya jika pada saatnya nanti, kita tidak merasa berat meninggalkan dunia yang fana ini.”
3 amalan yang tidak terputus setelah meninggal adalah sodaqoh, ilmu yang bermanfaat, dan doa dari anak yang soleh dan solehah.”