Fortress of War (2010) 7.58,964

7.58,964
Trailer

Nonton Film Fortress of War (2010) Streaming Movie Sub Indo

Nonton Fortress of War Sub Indo – TUJUH puluh tahun yang lalu. Benteng Brest, atau populer disebut benteng Brest-Litovsk, adalah salah satu benteng pertahanan Soviet dalam perang melawan fasisme. Saat itu, Juli 1941, selama 8 hari, pasukan Soviet bertempur mati-matian dan begitu heroik melawan serbuan fasis-Jerman.

Kisah heroik itu diceritakan kembali oleh Sashka Akimov (Аlyosha Kopashov). Saat itu, Sashka masih seorang anak kecil dan menjadi peniup terompet di benteng Brest. Kisah ini kemudian diangkat ke layar lebar oleh sutradara Alexander Kott dan diproduksi oleh Asosiasi Radio-Televisi Rusia dan Belarus. Kisah kepahlawanan ini mulai terkenal setelah ditulis oleh wartawan Moskow, Sergei Smirnov.

Cerita dimulai saat serangan pertama terhadap benteng Brest pada 22 Juli 1941. Hari itu, karena tidak pernah diperkirakan sebelumnya, bom dan serangan artileri berhasil menghancurkan sebagian benteng dan membunuh banyak orang.

Salah seorang komandan resimen, Pyotr Mikhailovich Gavrilov, sudah memperkirakan serangan ini. Tetapi sangat sedikit yang mempercayai apa yang dikatakan oleh Pyotr Gavrilov. Karena serangan itu tidak diperkirakan, dan karena itu tidak ada persiapan, serbuan itu membuat kepanikan luar biasa di kalangan pasukan Soviet. Akibatnya, banyak yang tewas di tengah-tengah massa yang berlarian.

Download Film Fortress of War (2010) Streaming Movie Sub Indo

Nonton Fortress of War Sub Indo – Pyotr Gavrilov berhasil menenangkan pasukan yang panik itu. Dikumpulkannya seluruh pasukan-pasukan yang masih tersisa dan mulai mengorganisir pertahanan. Pyotr Gavrilov, bersama Efim Moiseevich Fomin (Pavel Derevyanko) dan kepala pos perbatasan 9, Andrey Mitrofanovich Kizhevatov (Аndrey Merzlikin), berhasil mengkonsolidasikan pertahanan.

Setelah berhasil mengorganisir pertahanan, pasukan Jerman pun tertahan di sebuah jembatan. Akan tetapi, masalah lain pun muncul ketika pasukan Soviet bertahan di dalam benteng, yaitu ketiadaan air dan bahan makanan. Meskipun begitu, tidak satupun pasukan Soviet yang terlihat menyerah dan mau meletakkan senjata.

Betapa heroik dan kuatnya pasukan Soviet yang bertahan itu, seorang komandan Divisi Infanteri ke-45 Jerman mengatakan, “tidak mungkin untuk maju lagi hanya dengan pasukan infanteri karena serangan-serangan terorganisir melalui senapan mesin dan pistol..satu-satunya cara untuk membuat pasukan Rusia menyerah adalah membuat mereka kelaparan dan kehausan. ” Rusia pun meracuni air bawah tanah, sehingga tidak bisa dimanfaatkan oleh pasukan Soviet.